Namun, baru-baru ini masyarakat diresahkan dengan barang palsu yang dihasilkan oleh Cina. Ternyata banyak makanan palsu yang diproduksi dan juga tersebar di sana. Salah satunya bahkan sudah sampai di Indonesia yakni beras yang terbuat dari plastik. Lalu makanan apa saja sih yang dipalsukan dan berbahaya asal Cina ini? Ketahui daftarnya seperti yang dilansir oleh Listverse agar Anda bisa berhati-hati.
Beras Palsu
Beras seperti sedikit sulit untuk dipalsukan, namun inilah yang ternyata menghebohkan masyarakat Indonesia baru-baru ini. Beras palsu ini dinamakan dengan beras plastik. Beras ini terbuat dari kentang, ketela rambat, dan bahan sintetis resin. Semua bahan ini dicampur dan dibentuk seperti beras. Beras ini banyak dijual di Taiyuan, Provinsi Shaanzi.
Agar tak tertipu Anda harus bisa membedakan beras ini dengan yang asli. Beras plastik akan tetap keras meski sudah dimasak dan tidak mudah dicerna. Beras ini sangat berbahaya karena mengandung bahan kimia. Kadangkala para pedagang melakukan tindakan curang dengan mencampur beras ini dengan beras asli sehingga tak mencurigakan.
Daging Domba Palsu
Ternyata pedagang nakal di Cina juga melakukan pemalsuan daging domba yang dijual di pasaran. Para pedagang nakal tersebut memakai daging tikus, rubah, dan cerpelai yang dicampur dengan zat kimia dan menjualnya sebagai daging domba. Mereka menambahkan zat kimia nitrat, gelatine, dan carmine pada daging tikus dan rubah sebelum menjualnya sebagai daging domba.
Pemalsuan ini sangat marak di Cina. Polisi pun juga telah menyebarkan cara membedakan daging domba asli dengan daging palsu. Daging domba palsu jika direbus akan mudah terpisah.
Mie
Tak hanya beras saja, ternyata mie juga banyak dipalsukan di Cina. Para pedagang nakal menggunakan tepung beras yang sudah basi dan berjamur. Tepung ini biasanya digunakan sebagai makanan ternak, namun justru digunakan untuk membuat mie yang dijual di pasaran. Mereka juga menambahkan beberapa zat kimia yang bisa menyebabkan kanker seperti sulfur dioxida.
Banyak pabrik yang sudah berhasil dibekuk oleh polisi di Cina. Beberapa di antaranya menggunakan tepung jagung atau nasi yang sudah basi dan memakai pemutih serta boraks dalam produksinya.
Jadi, kita sebagai konsumen harus benar- benar selektif dalam memilih makanan yang akan kita konsumsi dan jadilah “smart consumen”.