yang memiliki pahala berlipat ganda apabila berbuat baik ataupun berbuat dosa.
Bulan Muharram menjadi bulan yang sangat berpengaruh untuk sejarah umat Islam
dan penuh akan barokah serta rahmah.
waktu ashar tanggal 29 atau 30 Dzulhijah dan pembacaan dimulai dengan
membacakan surat Yasin sebanyak tiga kali lalu dilanjutkan dengan membacakan
doa berikut ini.
rahmat da salam tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad beserta
keluarga da sahabat beliau. Yaa Allah ya Tuhanku, apa yang aku perbuat
sepanjang tahun ini berupa perbuatan-perbuatan yang Engau larang aku
melakukannya, sedang aku belum bertaubat dari padanya, dan Engkaupun telah
menyayangiku setelah Engkaupun kuasa untuk menyiksaku, kemudian Engkau
menyeruku untuk bertaubat dari padanya setelah aku bermaksiat kepada-Mu,
maka ampunilah aku kerjakan di tahun ini, adalah berupa perbuatan yang
Engkau ridhoi dan Engkau janjikan pahala atasnya. Dan aku memohon kepada-Mu
wahai Tuhanku, wahai dzat Yang Maha Mulia, Yang memiliki kebesaran dan
kemuliaan, agar Engau terima amalku ini, wahai Dzat Yang Maha Mulia. Semoga
rahmat dan salam Alloh tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad
beserta keluarga dan sahabat beliau”
selepas maghrib atau sesudahnya dan dengan doa ini, kita sebagai Mu’min
memohon pada Allah SWT supaya bisa memasuki tahun baru dengan amal
kebajikan dan juga ketaqwaan.
Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii
wa sallam. Allaahumma antal-abadiyyul-qadiimul-awwalu, wa ‘alaa
fadhlikal-‘azhimi wujuudikal-mu’awwali, wa haadza ‘aamun jadidun qad
aqbala ilaina nas’alukal ‘ishmata fiihi minasy-syaithaani wa auliyaa’ihi
wa junuudihi wal’auna ‘alaa haadzihin-nafsil-ammaarati bis-suu’i
wal-isytighaala bimaa yuqarribuni ilaika zulfa yaa dzal-jalaali wal-ikram
yaa arhamar-raahimin, wa sallallaahu ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil
ummiyyi wa ‘alaa ‘aalihi wa shahbihii wa sallam
Arti: Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada
junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya
Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada
anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini
tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan
dalam tahun ini dari (godaan) setan, kekasih-kekasihnya dan bala
tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu
amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang
dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan
dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan
kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, Nabi yang ummi dan ke atas para
keluarga dan sahabatnya.
Muharram melebihi bulan lainnya, hendaknya kita sebagai umat muslim lebih
memperbanyak amalan amalan ketaatan pada Allah SWT di bulan Muharram yakni
dengan membaca Al Quran, berdzikir, puasa, shadaqah dan amalan shalih lainnya.
Baca Juga
pada Surat At Taubah ayat 36,
“Maka janganlah kalian menzhalimi diri kalian…, Allah telah mengkhususkan
empat bulan dari kedua belas bulan tersebut. Dan Allah menjadikannya sebagai
bulan yang suci, mengagungkan kemuliaan-kemuliaannya, menjadikan dosa yang
dilakukan pada bulan tersebut lebih besar (dari bulan-bulan lainnya) serta
memberikan pahala (yang lebih besar) dengan amalan-amalan shalih.” (Tafsir Al
Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir)
dosa yang diperbuat pada bulan bulan haram, akan lebih besar jika dibandingkan
dengan dosa selain bulan haram.
besar kesalahan dan dosanya daripada kezaliman yang dilakukan di luar
bulan-bulan haram tersebut. Meskipun kezaliman pada setiap kondisi adalah
perkara yang besar, akan tetapi Allah Ta’ala menjadikan sebagian dari perkara
menjadi agung sesuai dengan kehendaknya.”
dijalankan pada Muharram sama baiknya seperti puasa bulan Ramadhan.
Hurairah: “Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah
Ramadan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?’ Nabi menjawab, ‘Puasa di
Bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharam,” (HR Ibnu Majah).
utama setelah Ramadan ialah puasa di bulan Allah, Muharam.”
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah bulan Ramadhan adalah puasa di bulan
Allah, yaitu bulan Muharram. Dan shalat yang paling utama setelah shalat wajib
adalah shalat malam.” (HR. Muslim)
seperti dalam hadits Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma dimana beliau berkata,
“Aku tidak pernah melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam begitu
menjaga keutamaan satu hari di atas hari-hari lainnya, melebihi hari ini
(yaitu hari ‘Asyuro) dan bulan yang ini (yaitu bulan Ramadhan).” (HR. Bukhari
dan Muslim)
Asyuro yakni di tanggal 10 Muharram akan mendapat pahala penebus dosa selama
setahun yang sudah berlalu.
Muharram sesudah puasa Asyura.
“Puasalah hari Asyura’ dan jangan sama dengan model orang Yahudi. Puasalah
sehari sebelumnya atau sehari setelahnya.” (HR. Ahmad, Al Bazzar).
anjuran puasa sunnah 11 Muharram dan juga diperkuat oleh hadits lainnya yang
diriwayatkan Al-Baihaqi dalam Sunan Al-Kubra, ““Puasalah sehari sebelumnya
dan sehari sesudahnya.”
kesembilan seperti yang sudah disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim,
“Diriwayatkan dari Abdullah bin ‘Abbas radhiallahu ‘anhuma bahwasanya dia
berkata, “Ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika berpuasa
di hari ‘Asyura’ dan memerintahkan (perintah sunnah) manusia untuk
berpuasa, para sahabat pun berkata, ‘Ya Rasulullah! Sesungguhnya hari ini
adalah hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani.’
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata, ‘Apabila datang
tahun depan Insya Allah kami akan berpuasa pada tanggal 9 (Muharram).
Berkata Abdullah bin Abbas “ Belum sempat tahun depan tersebut datang,
ternyata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah wafat.” (HR.
Muslim : 1134/2666)
dan juga intropeksi diri seiring dengan bertambahnya usia. Ini semua dilakukan
sebagai bekal menuju perjalanan panjang di akhirat yakni dengan memperbanyak
amalan amalan shalih.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan setiap diri
hendaklah memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat)…” (QS. Al Hasyr: 18)
secara lahir dan batin menuju ke perkara yang Allah SWT senangi. Taubat
memiliki arti menyesal dengan semua dosa yang sudah diperbuat pada masa lalu
dan kemudian meninggalkannya serta bertekad untuk tidak mengulanginya kembali
dan taubat ini merupakan tugas yang berlangsung untuk seumur hidup. Sudah
menjadi kewajiban bagi seorang muslim yang jatuh dalam dosa dan perbuatan
maksiat untuk segera bertaubat khususnya pada bulan Muharram dan tidak
menundanya sebab kematian yang menjemput tidak diketahui waktu kedatangannya.
dalam perkara kecil atau pun perkara besar. Allah Subhaanahu wa Ta’ala
berfirman,
“Maka janganlah menganiaya diri dalam bulan yang empat itu.”(QS.
at-Taubah: 36)
“Takutlah kalian terhadap
kedhaliman, karena sesungguhnya kedhaliman itu merupakan kegelapan-kegelapan
pada hari kiamat.” (HR. Muslim dan lainnya)
“Tidak ada dari satu dosapun yang
lebih pantas untuk dicepatkan siksanya dari pelaku dosa itu baik di dunia
maupun di akhirat daripada melewati batas (kedhaliman) dan memutus
silaturrahim.” (ash-Shahihah, no. 915)
Muharram sampai dengan 10 Muharram dan doanya adalah:
“Ya Allah, tahun baru telah datang, aku meminta kebaikannya dan berlindung
dari keburukannya, maka jagalah aku dari godaan syetan. Ya Allah ! Engkau
telah menjadikan syetan sebagai musuhku yang tahu akan kelemahan-kelemahanku,
syetan dapat melihat aku namun aku tidak dapat melihatnya. Maka jadikanlah
syetan putus asa untuk menggodaku dan janganlah Engkau jadikan ia penghalang
ampunan-MU. Engkau Dzat Yang Maha Kuasa.
semoga setelah membaca informasi ini, kita sekalian mau mengamalkan agar bisa
menambahkan pahala di akhirat nanti. Aamiiin