Syauqisubuh- Kebakaran, Banjir dan luapan sungai terus berdatangan , Longsor dan Puting Beliung juga ikut Mengancam. Tidak sedikit kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam, tidak sedikit nyawa nyawa baik yang berdosa maupun tidak berdosa terus bergelimpangan. Gagal Panen pun tak luput menimpa para petani , sementara kemiskinan dan pengangguran semakin menjadi – jadi, Rumah Rusak tidak terhitung banyaknya, ladang dan areal persawahan pun hilang tak tersisa.
Allah Ta’ala berfirman:
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
“Telah nampak al fasad (kerusakan) di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS. Ar Rum: 41).
Para ulama khilaf mengenai makna “al fasad (kerusakan) di darat dan di laut”:
قال قتادة والسدي : الفساد الشرك , وهو أعظم الفساد
Qotadah dan As Suddi mengatakan: “Al fasad adalah kesyirikan, dan ia adalah kerusakan yang paling besar”.
وقال ابن عباس وعكرمة ومجاهد : فساد البر قتل ابن آدم أخاه ; قابيل قتل هابيل . وفي البحر بالملك الذي كان يأخذ كل سفينة غصبا
Ibnu Abbas, Ikrimah dan Mujahid mengatakan: “Al fasad di darat adalah pembunuhan sesama saudara (seiman), diantaranya Qobil membunuh Habil. Dan al fasad di laut diantaranya adalah raja-raja yang merampas perahu secara sewenang-wenang”
وقيل : الفساد القحط وقلة النبات وذهاب البركة . ونحوه قال ابن عباس قال : هو نقصان البركة بأعمال العباد كي يتوبوا قال النحاس : وهو أحسن ما قيل في الآية
Ulama yang lain mengatakan: “al fasad adalah kekeringan dan kurangnya tumbuh-tumbuhan serta hilangnya keberkahan”. Makna serupa juga disebutkan oleh Ibnu Abbas: “al fasad adalah berkurangnya keberkahan dari amalan para hamba, agar mereka bertaubat”. An Nuhas berkata: “ini adalah pendapat yang terbaik mengenai makna ayat ini”.
وعنه أيضا : أن الفساد في البحر انقطاع صيده بذنوب بني آدم. وقال عطية : فإذا قل المطر قل الغوص عنده , وأخفق الصيادون , وعميت دواب البحر. وقال ابن عباس : إذا مطرت السماء تفتحت الأصداف في البحر , فما وقع فيها من السماء فهو لؤلؤ
Ibnu Abbas juga mengatakan: “al fasad di laut adalah berkurangnya hasil laut karena dosa-dosa manusia”. Athiyyah mengatakan: “jika curah hujan rendah, maka jarang orang menyelam ke laut, sehingga para nelayan pun merugi dan mamalia laut banyak tersebar (sehingga memakan ikan-ikan kecil, pent.)”. Ibnu Abbas mengatakan: “Jika hujan turun dari langit, maka terbukalah kerang-kerang di laut, dan didapatlah apa yang ada di dalamnya yang turun dari langit yaitu permata”.
وقيل : الفساد كساد الأسعار وقلة المعاش
Ulama lain mengatakan: “al fasad adalah krisis moneter dan sulitnya mencari penghidupan”
وقيل : الفساد المعاصي وقطع السبيل والظلم ; أي صار هذا العمل مانعا من الزرع والعمارات والتجارات
Ulama lain mengatakan: “al fasad adalah maksiat, perampokan dan kezaliman. Sehingga hal-hal ini menjadi penghambat pertanian, pembangunan dan bisnis”.