Hikmah dan Faedah Diturunkannya Al-Quran



Syauqisubuh- Sesungguhnya Allah Subhanahu wata’ala telah memberikan nikmat kepada umat manusia dengan diturunkan-Nya kitab-Nya untuk mengentaskan manusia dari kegelapan jahiliah menuju cahaya Islam. Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:

“Dialah (Allah) yang menurunkan kepada hamba-Nya ayat- ayat yang jelas (Al Quran) supaya Dia mengeluarkan kalian dari kegelapan menuju cahaya.” [QS. Al-Hadid: 9]

Nuzulul Quran adalah hari turunnya al-Quran. Al-Quran diturunkan secara keseluruhan dari Al-Lauhul Mahfudz ke langit dunia pada bulan Ramadhan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wata’ala yang artinya:

“Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan al-Quran.”  [QS. Al-Baqarah: 185]

Kemudian turun secara berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam melalui wahyu yang disampaikan oleh malaikat Jibril ‘alaihis salam selama 23 tahun. Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma dia berkata:

“Al-Quran diturunkan secara  keseluruhan ke langit dunia pada malam kemuliaan (Lailatul Qadr),  kemudian diturunkan setelah itu selama 23 tahun (secara berangsur- angsur).” [HR. Hakim, shahih] 


Beberapa Hikmah dan Faedah diturunkannya Al-Quran :
1. Al-Quran sebagai hidayah bagi umat manusia untuk menyelamatkan mereka dari kegelapan syirik dan maksiat menuju cahaya iman dan ketaatan, Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:

“Alif laam raa. (Ini adalah) kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) supaya kamu mengeluarkan manusia dari  kegelapan menuju cahaya.” [QS. Ibrahim: 1]

2. Supaya manusia mentadabburi firman-firman Allah Subhanahu wata’ala, mengetahui apa-apa yang diperintahkan untuk dilaksanakan, dan mengetahui apa-apa yang dilarang agar ditinggalkan, serta sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berpikir. Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:

“(Ini adalah sebuah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu (Muhammad) yang penuh berkah, supaya mereka  mentadabburi ayat-ayatnya, dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang berpikir.” [QS. Shaad:29]

3. Seorang muslim bisa mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wata’ala dengan membaca al-Quran; karena  Allah Subhanahu wata’ala telah menjanjikan kemuliaan dan pahala yang banyak bagi orang yang membaca al-Quran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ِ”Bacalah al-Quran; karena sesungguhnya al-Quran itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi orang-orang yang membacanya.” [HR. Muslim]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda “Barang siapa yang membaca satu huruf dari dari kitab Allah (al-Quran), maka baginya satu kebaikan, dan setiap kebaikan  sama dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan

“Alif Lam Mim” satu huruf, akan tetapi “Alif” satu huruf, “Lam”  satu huruf, “Mim” satu huruf.” [HR. Tirmidzi, shahih]

4. Hikmah diturunkannya al-Quran secara berangsur-angsur adalah untuk menguatkan hati Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:

“Dan orang-orang kafir berkata: ‘Mengapa al-Quran itu tidak diturunkan kepadanya (Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam)  sekali turun saja?’ Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya secara tartil.” [QS. Al-Furqan: 32]

5. Hikmah yang lain dari diturunkannya al-Quran secara berangsur-angsur adalah untuk memudahkan para sahabat radhiyallahu ‘anhum menghafal al-Quran dan memahami maknanya, Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:

“Dan al-Quran itu telah Kami turunkan secara berangsur- angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada  manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.”  [QS. Al-Isra: 106]

Bagaimana memperingati Nuzulul Quran?
Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa Nuzulul Quran terjadi pada bulan Ramadhan, untuk itu kita perlu mengetahui rutinitas Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersama al-Quran pada bulan Ramadhan:

1. Mengkaji al-Quran
Diriwayatkan oleh Imam Bukhari rahimahullah, bahwasanya Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu berkata: “Jibril ‘alaihis salam selalu menemuinya (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam) setiap malam pada bulan Ramadhan dan  mengajarinya Al Quran..” [HR. Bukhari]

2. Menghidupkan malam bulan Ramadhan dengan memperbanyak membaca al-Quran
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad rahimahullah, bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memperpanjang bacaan al-Qurannya ketika shalat malam pada bulan Ramadhan. [HR.  Ahmad, shahih]Demikian juga para sahabat radhiyallahu ‘anhum dan ulama-ulama terdahulu rahimahumullah mengistimewakan bulan Ramadhan untuk mempererat hubungan mereka dengan al-Quran, sebagaimana yang diriwayatkan dari mereka, di antaranya:

  • Imam Malik rahimahullah -salah seorang imam mazhab, sekaligus guru dari Imam Syafi’i- apabila memasuki bulan Ramadhan beliau memfokuskan waktunya untuk membaca al-Quran.
  • Imam Syafi’i selalu mengkhatamkan al-Quran pada bulan Ramadhan sebanyak 60 kali.
  • Imam Bukhari setiap hari pada malam-malam bulan Ramadhan membaca 20 ayat pada setiap rakaat, dan setiap malam menyelesaikan sepertiga sampai setengah  Al Quran.
Sepatutnya kita sebagai seorang muslim untuk mencontoh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam teladan kita, Allah Subhanahu wata’ala berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan  yang baik bagi kalian, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat, dan dia banyak  berzikir kepada Allah.” [QS. Al-Ahzab: 21]

Marilah kita mempererat hubungan kita dengan al-Quran pada bulan suci Ramadhan ini, dan juga bulan-bulan yang lain sepanjang tahun sehingga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mendapat kemuliaan, dan bukan termasuk ke dalam golongan orang-orang yang mengacuhkan al-Quran.

Leave a Comment