Apakah rahasia dari Ayamul Bidh ini sehingga Rasulullah tak pernah luput dari mengerjakannya?
Dan mengapa pula dianjurkan pada tanggal-tanggal itu?
Pernah dengar Dracula? Vampire? Atau kuntilanak?
Ya, semua hantu itu dikabarkan sering berkeliaran di malam hari khususnya ketika bulan purnama. Lho??? Apa hubungannya ayamul bidh dengan hantu dan bulan purnama?
Ya, kalo’ dengan hantunya sih nggak terlalu berhubungan, tapi, yaumul bidh berhubungan dengan bulan purnamanya.
Jadi, hubungannya apa?
Begini…, sudah kita ketahui bahwa pertengahan bulan Hijriah adalah waktu munculnya bulan purnama. Nah, saat bulan purnama bersinar (kayak lagu aja, hhihihi…), terjadilah yang namanya pasang air laut. Letak bulan yang dekat dengan bumi menyebabkan gaya grafitasi bulan mempengaruhi ketinggian air laut dimuka bumi, dan terjadilah pasang air laut.
Terus??
Ternyata, grafitasi dari bulan ini tak hanya mempengaruhi kondisi bumi (benda mati) tetapi juga benda hidup. Terutama manusia.
Lho? Kok bisa?
Seorang peneliti berkebangsaan Amerika pernah mengadakan penelitian mengenai kondisi kejiwaan manusia ketika terjadi bulan purnama. Penelitian itu menyimpulkan bahwa kondisi kejiwaan manusia saat bulan purnama cenderung lebih labil, emosional, dan tidak terkendali. Semua perasaan menjadi mudah membuncah dari dalam diri. Mudah marah, mudah tersinggung, mudah senang, mudah sedih, pokoknya semua sifat yang ada pada dirinya menjadi lebih mudah ter‘upload’ dari dirinya. Mungkin inilah salah satu penyebab banyak mitos dan film yang mengaitkan antara monster atau hantu dengan bulan purnama.
Coba kita perhatikan dua fenomena ini.
Puasa, pada dasarnya menuntun kita agar menundukkan nafsu kita. Ketika kita berpuasa, kita dituntut untuk dapat mengendalikan emosi kita dan menjaga syahwat kita.
Ketika ilmu sains modern mengungkapkan adanya kelabilan emosi manusia saat bulan purnama, Islam telah menganjurkan untuk melaksanakan puasa tepat saat munculnya sang bulan purnama. Islam telah memberi jalan pada umatnya agar tidak terkena pengaruh kelabilan emosi yang terjadi pada tanggal tersebut. Rasulullah menganjurkan kita berpuasa, agar hati kita selalu terjaga dari amarah, nafsu, dan segala sifat buruk lain yang cendrung lebih meluap pada saat itu dibanding saat-saat lainnya.
Subhanallah…
HADITS TENTANG PUASA AYYAMUL BIDH
Dari Abu Dzar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda padanya, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyyah). ” [HR. Tirmidzi dan An Nasai].
Berdasarkan keterangan hadist di atas, puasa ayyamul bidh adalah puasa yang sunnah dilakukan tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulannya. Jika kita tidak sempat atau tidak bisa melakukannya pada hari-hari itu secara berurutan, boleh melakukan puasa pada hari-hari yang lain. Baik secara terpisah maupun secara berurutan, yang tentunya bukan dinamakan puasa ayyamul bidh lagi.
Mu’adzah al-‘Adawiyyah meriwayatkan, ia bertanya kepada Aisyah istri Nabi, “Apakah Rasulullah puasa tiga hari setiap bulannya?” Aisyah menjawab, “Iya”. Maka, saya bertanya lagi, “Pada hari-hari apa saja beliau berpuasa dalam sebulan itu?” Aisyah menjawab, “Beliau tidak peduli pada hari apa beliau berpuasa pada bulan tersebut.” (HR Muslim).
Saudaraku muslim seiman dimanapun Anda berada.., itulah sedikit informasi mengenai kapan pelaksanaan, hari tanggal atau jadwal puasa sunnah ayyamul bidh pada tahun 2017 ini. Selain puasa ayyamul bidh, kita juga bisa mengamalkan puasa sunnah lainnya, misalnya puasa sunnah senin kamis.
Sebagai penutup, kami mengajak diri kami dan saudaraku semuanya, marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala, dengan cara melaksanakan perintah-NYA, dan menjauhi larangan-NYA. Baik itu perintah yang berupa ibadah wajib, mau pun amalan-amalan sunnah.
Puasa sunnah ayyamul bidh dan juga amalan sunnah lainnya yang kita kerjakan, semoga kelak dapat menjadi bukti nyata kecintaaan kita kepada rasulullah Muhammad shalallahu alaihi wa sallam.
Dari Anas ibnu Malik, rasulullah bersabda yang artinya: “Barang siapa menghidupkan sunnahku maka ia telah mencintaiku, dan barang siapa mencintaiku maka ia akan bersamaku di surga” [HR. Thabarani].
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menerima amal ibadah kita, dan mengampuni dosa-dosa kita, baik dosa dan kesalahan di masa lalu, masa sekarang mau pun masa yang akan datang. Dan semoga kita diberikan kebaikan di dunia dan di akherat, dijauhkan dari siksa kubur dan siksa api neraka, serta dimasukkan oleh Allah ke dalam surga sebagai tempat kembali yang kekal abadi, aammiin
INILAH HIKMAH DIBALIK SUNNAH