Syauqisubuh– Bulan ramadhan adalah bulan yang penuh barakah dan teristimewa bagi kaum muslimin, karena didalamnya disyariatkan puasa sebulan penuh, sebuah kewajiban yang sangat agung dan merupakan salah satu rukun dari rukun islam, dan didalamnya terkandung hikmah yang sangat banyak diantaranya mensucikan jiwa, melatih keshabaran, mengingatkan akan nikmat Allah dari makan, minum dan nikah serta hikmah lainnya.
Wahai saudaraku yang semoga dirahmati Allah. Puasa adalah ibadah yang sangat agung yang mempunyai tuntunan syar’i oleh karena itu wajib bagi seorang muslim untuk mempelajari hukum yang berkaitan dengan puasa sehingga puasanya sesuai dengan apa yang Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam ajarkan.
✏Berkata Asy-Syaikh Al Allamah Shalih Al-Fauzan hafizhahullah:
وهكذا ينبغي للمسلم أن يتعلم أحكام الصيام والإفطار وقتا وصفة حتى يؤدي صيامه على الوجه المشروع الموافق لسنة الرسول صلى الله عليه وسلم، وحتى يكون صيامه صحيحا وعمله مقبولاً عند الله؛ فإن ذلك من أهم الأمور، قال الله تعالى:{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيراً
“Demikanlah seharusnya seorang muslim untuk mempelajari hukum shaum (puasa), dan berbuka, waktu dan sifatnya. Sehingga dapat melaksanakan puasa sesuai dengan apa yang disyariatkan, sesuai dengan sunnah Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam, sehingga puasanya benar dan diterima disisi Allah, maka yang demikian itu (mempelajari puasa –pent) termasuk perkara yang penting sebagaimana Allah تعالى berfirman:
”Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang berharap (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (Ahdzab : 21) (Al Mulakhos Al Fiqhy:306)
Semoga Allah senantiasa memberikan keikhlasan kepada kita semua dan menerima amalan ibadah kita.Aamiin
الأصل فيه قوله تعالى: { يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ} البقرة: 183
Dasar dalil disyariatkannya puasa ramadhan adalah firman Allah سبحان الله وتعالى,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang – orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang – orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.“ (Al Baqarah : 183)
️Pengertian puasa, secara bahasa,
الإمساك عن السيئ
“Menahan dari sesuatu” (al-Fiqh al-Muyasar, hlm 151)
▪️Secara syar’i ,
التعبد لله سبحانه وتعالى بالإمساك عن الأكل, والشرب, وسائر المفطرات, من طلوع الفجر إلى غروب الشمس
“Beribadah kepada Allah dengan menahan dari makan, minum dan seluruh pembatal puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.” (Syarhul Mumti’:6/298).
Dalil dari ayat tentang wajibnya puasa ramadhan adalah firman Allah سبحان الله وتعالى,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Wahai orang – orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang – orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.“ (Al Baqarah : 183).
▪️Berkata al Imam Ibnu Katsir رحمه الله,
يقول تعالى مخاطبًا للمؤمنين من هذه الأمة وآمرًا لهم بالصيام، وهو: الإمساك عن الطعام والشراب والوقاع بنية خالصة لله
“Allah Ta’aala berkata kepada orang-orang beriman dari ummat ini dan memerintahkan mereka untuk berpuasa, yaitu menahan dari makan, minum dan jima’ dengan niat ikhlas karena Allah Azzawajalla.” (Tafsir Ibnu Katsir:1/183)
Ini dalil dari ayat disyariatkannya puasa.
▪️Adapun dalil dari hadits, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ
“Islam itu dibangun diatas lima perkara, syahadat (persaksian) bahwa tidak ada Ilah/sesembahan yang berhaq di ibadahi kecuali Allah dan Muhammad utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji dan puasa Ramdhan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
▪️Dalil dari hadits yang lain,
أَنَّ أَعْرَابِيًّا جَاءَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ…. فَقَالَ أَخْبِرْنِي مَا فَرَضَ اللَّهُ عَلَيَّ مِنْ الصِّيَامِ فَقَالَ شَهْرَ رَمَضَانَ إِلَّا أَنْ تَطَّوَّعَ شَيْئًا
Bahwasannya seorang arab badui datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam seraya berkata: Beritahukan kepadaku puasa yang Allah fardhukan (wajibkan -ed) kepadaku. Beliau shalallaahu alaihi wasallam menjawab: “Puasa Ramadhan kecuali kalau engkau mau yang tathawwu (puasa Sunnah).” (HR. Bukhari dan Muslim).
Keutamaan Ramadhan
Keutamaan bulan ramadhan sangatlah banyak, diantaranya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَت الشَّيَاطِينُ
“Apabila datang ramadhan di buka pintu – pintu surga, ditutup pintu – pintu neraka dan dibelenggu syaithan.“ (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa yang berpuasa di bulan ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni baginya dosa-dosa yang telah lalu.“ (HR Bukhari).