Romantis Sekali, Ternyata Begini Cara Rasulullah Membahagiakan Isterinya

Syauqisubuh- Benarkah jika para suami wajib tahu apa membuat isterinya bahagia? Benar banget, karena kalau isteri bahagia, maka bisa dipastikan segala urusan akan lancar. Sebaliknya ketika isteri tidak bahagia, maka berbagai masalah akan bermunculan sehingga para suami tidak akan bisa focus dalam menjalankan tugasnya. Ngomongin tentang cara membahagiakan isteri, ternyata kita memiliki panutan yang wajib diteladani loh, yakni Rasulullah Shalallahu Alaihi wasallam. Kira-kira bagaimanakah cara Rasulullah membahagiakan isterinya? 
Ada beberapa cara Rasulullah membahagiakan isterinya sebagaimana diceritakan dalam beberapa riwayat, diantaranya adalah : 
Menjaga komunikasi intens bersama isteri
Apa jadinya rumah tangga tanpa komunikasi? Komunikasi bisa menyuburkan hubungan bahkan bisa mendekatkan hubungan suami isteri. Komunikasi tidak sebatas pada masalah dunia, tapi juga bisa masalah akhirat. Bahkan rasulullah sendiri selalu menyempatkan berbincang-bingang dengan isterinya di malam hari, sebagaimana disebutkan dalam riwayat berikut ini :

 “Adalah dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam jika berkumpul bersama Aisyah Radhiallahu anhaa di malam hari maka Rasulullah berbincang-bincang dengan putri Abu Bakar Radhiallahu anhumma” (HR Bukhari)

Membantu pekerjaan rumah tangga
Sebagian suami merasa gengsi membantu pekerjaan isterinya, padahal ini merupakan satu cara membahagiakan isteri. Bahkan Rasulullah sendiri juga melakukannya, jadi kenapa Anda yang cuma orang biasa saja bisa gengsi??

 “Aisyah binti Abu Bakar Radhiallahu anhumma pernah ditanya oleh salah seorang sahabat. “Apakah yang Nabi lakukan ketika berada di rumah bersama istri-nya?” “Dahulu Nabi biasa membantu pekerjaan rumah keluarganya”. tutur Aisyah Radhiallahu anhaa” (HR Bukhari)

Menyatakan rasa cintanya secara nyata
Isteri mana yang tak melayang ketika dicintai sepenuh hati oleh seseorang yang memang dicintainya? Tapi kadangkala suami enggan menyatakan apalagi menunjukkan rasa cintanya secara nyata sehingga wanita hanya bisa menebak-nebak perasaan suaminya. Jangan pernah bosan untuk menyatakan cinta dan kebutuhan Anda pada isteri, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah.


Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bertutur: “Aku diberi rizki berupa rasa cinta kepada istriku” (HR Muslim)

Tidak pernah membenci isterinya, apapun kekurangannya
Setiap orang pasti memiliki kekurangan, begitupun dengan isteri.  Tapi suami yang baik tidak akan pernah membenci isterinya, meski ia memiliki kekurangan, karena bisa jadi ia memiliki kebaikan yang lainnya.

Nabi shallahu alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah seorang mukmin benci kepada seorang wanita mukminah (istrinya), jika ia membenci  sebuah sikap (akhlak) istrinya maka ia akan ridho dengan sikapnya (akhlaknya) yang lain” (HR Muslim)

Berkata An-Nawawi, “Yang benar adalah Rasulullah shallallahu ‘alihi wa sallam melarang, yaitu hendaknya dia tidak membencinya karena jika mendapati sikap (akhlak) yang dibencinya pada istrinya maka ia akan mendapati sikapnya yang lain yang ia ridhai. Misalnya wataknya keras namun ia wanita yang taat beribadah, atau cantik, atau menjaga diri, atau lembut kepadanya, atau (kelebihan-kelebihan) yang lainnya”

Baca Juga

Tidak pernah menyakiti/memukul isterinya
Wanita itu lembut, ia gampang sekali terluka meskipun hanya dengan kata-kata. Jika dengan kata-kata saja dia bisa terluka, apalagi dengan pukulan. Maka itu, salah satu cara membahagiakan isteri adalah dengan tidak menyakiti hatinya atau memukul fisiknya.

 “Aisyah Radhiallahu anhaa pernah bertutur: Suamiku tidak pernah memukul* istrinya meskipun hanya sekali” (HR Nasa’i)

Menghibur isteri kala sedih
Suami tidak hanya wajib menemani isterinya dikala senang, tapi juga menghibur dan mensupport isteri kala sedih. Itulah yang dilakukan rasulullah manakala isterinya bersedih atau menangis.

 “Suatu saat Shafiyah safar bersama Rasulullah, saat itu adalah hari gilirannya. Dia ketinggalan (rombongan) karena untanya berjalan lambat, lalu menangis. Maka Rasulullah datang mengusapkan air mata dengan kedua tangannya kemudian berusaha membuat Shafiyah berhenti menangis” (HR Nasa’i).

Meski sederhana, enam cara diatas bis amembuat isteri bahagia dan semangat menjalani perannya sebagai isteri sekaligus ibu bagi anak-anak. Semoga informasi diatas dapat bermanfaat bagi kita semua.

Leave a Comment