manusia di dunia ditutup sekaligus dibuka kembali catatan baru. Nisfu Sya’ban
adalah peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya’ban) dari kalender
Islam. Dalam tradisi Islam di Arab dan India, hari ini juga dikenal sebagai
Laylatul Bara’ah atau Laylatun Nisfe min Sha’ban atau dikenal sebagai
Shab-e-barat di Afghanistan, Bangladesh, Pakistan, Iran dan India.
ini diterjemahkan menjadi “malam pengampunan dosa”, “malam berdoa” dan “malam
pembebasan”, dan seringkali diperingati dengan berjaga sepanjang malam untuk
beribadah. Di beberapa daerah, malam ini juga merupakan malam ketika nenek
moyang yang telah wafat diperingati.
Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam |
Dalam Hadist
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa ia tidak pernah melihat beliau
melakukan puasa yang lebih semangat daripada puasa Sya’ban. Kemudian Rasul
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Bulan Sya’ban –bulan antara Rajab dan Ramadhan- adalah bulan di saat
manusia lalai. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan
kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk
berpuasa ketika amalanku dinaikkan.” (HR. An-Nasa’i no. 2359. Al-Hafizh Abu
Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Kamis. Sebagaimana disebutkan dalam hadits,
“Amalan manusia dihadapkan pada setiap pekannya dua kali yaitu pada hari
Senin dan hari Kamis. Setiap hamba yang beriman akan diampuni kecuali hamba
yang punya permusuhan dengan sesama. Lalu dikatakan, ‘Tinggalkan mereka
sampai keduanya berdamai’.” (HR. Muslim no. 2565).
menyebutkan hadits ini, “Dikeluarkan oleh At-Thabrani dalam Al Awsath dan Ibnu
Hibban dalam kitab Shahihnya dan juga oleh Al-Baihaqi. Ibnu Majah pun
mengeluarkan hadits dengan lafazh yang sama dari hadits Abu Musa Al-Asy’ari.
Al-Bazzar dan Al-Baihaqi mengeluarkan yang semisal dari Abu Bakr Ash-Shiddiq
radhiyallahu ‘anhu dengan sanad yang tidak mengapa.”
Al-Asy’ari yang dikeluarkan oleh Ibnu Majah terdapat Lahi’ah dan ia
adalah perawi yang dinilai dha’if.” wallahua’lam
berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Allah ‘azza wa jalla mendatangi makhluk-Nya pada malam nisfu Sya’ban, Allah
mengampuni hamba-hamba-Nya kecuali dua orang yaitu orang yang bermusuhan dan
orang yang membunuh jiwa.”
yang layyin (ada perowi yang diberi penilaian negatif atau di-jarh, namun
haditsnya masih dicatat).” Berarti hadis ini bermasalah.
mengatakan, “Hadis-hadis tersebut dilihat dari banyak jalannya bisa sebagai
hujjah bagi orang yang mengklaim bahwa tidak ada satu pun hadits shahih yang
menerangkan keutamaan malam nisfu Sya’ban. Wallahu Ta’ala a’lam.”
nisfu Sya’ban ada beberapa. Para ulama berselisih pendapat mengenai statusnya.
Kebanyakan ulama men-dhaif-kan hadits-hadits tersebut. Ibnu Hibban mensahihkan
sebagian hadis tersebut dan beliau masukkan dalam kitab shahihnya.” (Lathaif
Al-Ma’arif, hal. 245).
Baca Juga
Amalan Nisfu Sya’ban
memperbanyak ibadah sunah seperti puasa. Hal ini sebagaimana dicontohkan Nabi
Muhammad SAW. Sebagaimana diriwayatkan Al Bukhari, hadist mengatakan bahwa
Nabi SAW lebih sering puasa sunah di bulan Sya’ban dibandingkan pada bulan
lainnya. Selain puasa, menghidupkan malam Sya’ban juga sangat dianjurkan
khususnya malam nisfu Sya’ban [pertengahan bulan Sya’ban]. Maksud menghidupkan
malam di sini ialah memperbanyak ibadah dan melakukan amalan baik pada malam
nisfu Sya’ban.
kemuliaan di malam nisfu Sya’ban. Di antaranya, Allah akan mengampuni dosa
orang yang minta ampunan pada malam itu, mengasihi orang yang minta kasih,
menjawab do’a orang yang meminta, melapangkan penderitaan orang susah, dan
membebaskan sekelompok orang dari neraka.
Sebagaimana disarikan dari kitab Madza fi Sya’ban karya Sayyid Muhammad Alawi
Al-Maliki, berikut tiga amalan tersebut;
Memperbanyak Doa
bersabda, yang artinya, “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu
Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang
yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
Membaca Kalimat Syahadat Sebanyak-banyaknya
dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Sya’ban.
Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu
yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat
syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan
malam pertengahannya.”
Memperbanyak Istigfar
Kesehariannya bergelimang dosa. Namun kendati manusia berdosa, Allah SWT
senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Karenaya, meminta ampunan
(istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Sya’ban. Sayyid
Muhammad bin Alawi menjelaskan, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus
dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti
Sya’ban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki,
sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an dan hadits. Pada bulan Sya’ban pula
dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.”